Bisnis Keluarga- Transisi Kekayaan Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga sukses  sangat diidam-idamkan oleh banyak bisnis keluarga tetapi realitanya banyak perselisihan dan perpecahan yang terjadi. Diawali dengan percikan kecil antara hubungan anak-orang tua, unhealthy menantu-mertua dan pihak-pihak yang behubungan darah dengan ‘FOUNDER’. Bahkan, sering kita menyaksikan, gontok-gontokan mengenai warisan dan harta kekayaan yang ditinggalkan bisa berakhir di meja hijau. Sangat memprihatinkan, bukan?

Saya memahami betul permasalahan di bisnis keluarga ini karena sebelum menjadi mentor bisnis saya pun pernah mengelola beberapa lini bisnis keluarga dan suka-duka sebagai pengelola bisnis keluarga pun sudah saya alami. Beberapa bisnis keluarga saya bergerak di trading, manufaktur, properti, kuliner dan perikanan. Kehancuran dalam membangun bisnis  keluarga sering terjadi karena lemahnya SISTEM perusahaan dan banyak hal-hal yang TIDAK TERTULIS dengan jelas. Semua dijalankan dengan konsep kekeluargaan. Apakah bisnis keluarga anda seperti ini?
Konflik di bisnis keluarga juga sering disebabkan oleh perselisihan antara menantu-mertua , dimana awalnya seolah-olah semua berjalan mulus, mertua mengasihi menantu dan sebaliknya, kepercayaan diberikan tanpa syarat. Terutama ketika bisnis yang sedang digeluti itu masih relatif kecil, banyak toleransi yang terjadi, seakan-akan menutup sebelah mata, walaupun ini adalah fondasi yang sangat rapuh ibarat ‘BOM WAKTU’ yang siap MELEDAK.

Terutama jika menyangkut masalah KEUANGAN, banyak anggota keluarga yang hanya mengharapkan bagiannya tanpa kontribusi yang sebanding. Ini tentu akan melemahkan perusahaan secara finansial terutama jika cashflow dan penjualan dalam kondisi yang memprihatinkan. Pemakaian uang menjadi tidak terkendali dan terkontrol dengan baik.

Transisi harta kekayaan di bisnis keluarga juga menjadi salah faktor pemicu keributan dan perpecahan.  Sering tidak ada komunikasi dan perencanaan yang matang dan ketika sang ‘FOUNDER’ meninggal, maka keributan antar anak-anaknya cenderung terjadi. Apakah anda mempunyai perencanaan dalam melakukan transisi kekayaan di bisnis keluarga anda kelak?

Ketika bisnis keluarga meminta konsultasi ‘Pemulihan Bisnis Keluarga’ kepada saya, banyak yang mengeluhkan bahwa nasihat yang selama ini di dapatkan tidak tetap sasaran dan cenderung teoritis. Ini sering terjadi karena bisnis keluarga sangat sensitif dan memerlukan seorang konsultant/business coach yang sudah pernah menggeluti bisnis keluarga untuk bisa meng-handle kasus-kasus bisnis keluarga hingga tuntas. Strategi bisnis APAPUN tidak akan jalan tanpa pemahaman yang dalam tentang bisnis keluarga.

Hal yang saya selalu tekankan adalah memperhatikan hubungan antar sesama yang lemah dan perlu dipulihkan terlebih dahulu sebelum melangkah ke permasalahan bisnis. Jika tidak, konflik pribadi akan dibawa ke dalam bisnis dan karena ego masing-masing menyebabkan bisnis tidak mempunyai arahan yang jelas, alhasilnya memberikan dampak negatif kepada omset.

Ini pun terjadi di salah satu lini bisnis keluarga saya 22 tahun yang lalu, ketika beberapa anggota keluarga mempunyai motivasi yang berbeda dari kami sehingga visi kami sudah tidak sama lagi. Keserakahan, egoisme menjadi salah penyebab gagalnya bisnis keluarga. Saya yakin, anda mengerti apa yang saya alami, bukan?

4 Pertanyaan PENTING Seputar Bisnis Keluarga agar bisa bertahan lebih dari 2000 TAHUN :

  • Apakah pilosopi Bisnis Keluarga Anda mempunyai nilai-nilai dasar yang kuat seperti kerajinan, kerendahhatian, dan ketulusan?
  • Apakah anda melihat generasi penerus sebagai ‘jalinan’ dan melihat pertumbuhan bisnis sebagai indikasi kelanggengan bisnis keluarga tersebut.
  • Apakah anda menjalankan bisnis keluarga secara professional, transparan, layaknya perusahaan publik.
  • Apakah anda mempunyai seorang ‘pendamping’ yang mempunyai background BISNIS KELUARGA untuk menjadi akuntabilitas bisnis keluarga anda?

Untuk sukses dalam menerbangkan bisnis keluarga sangat tergantung dengan kepedulian anda untuk tetap melakukan innovasi dan ‘alignment’ antara pemengang sahan beserta management. Percikan-percikan kecil harus segera dibereskan sebelum menimbulkan ketegangan dalam hubungan berbisnis untuk menghindari perpecahan dalam kelurga besar yang berakhir pahit.

Untuk mendapatkan sesi ‘Pemulihan Bisnis Keluarga’ bisa meng-email kami di clientcare@benabadi atau hub kami di (021) 45874088-89.