Di tahun 2018 ini terjadi iklim kompetisi yang tinggi di segala bidang yang menuntut perusahaan untuk berkerja dengan lebih efektif dan efesien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut pula suatu perusahaan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya , hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi perusahaan. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberasilan perusahaan.
Sebagai makhluk yang bersifat majemuk, sifat manusia di dunia ini tentu sangatlah beragam. Tak terkecuali dalam lingkungan kerja. Mulai dari para bos hingga sesama karyawan memiliki watak yang beraneka ragam. Ada yang baik, ramah, jutek, introvert, individualistik, hingga yang sangat kompetitif. Beberapa jenis dari mereka terasa sangat mengganggu dan sulit untuk diajak bekerjasama. Seandainya saja kita bisa menghindar dari orang tersebut.
Dalam dunia kerja ada berbagai jenis orang dan kepribadian. Tentu saja kerjasama antar tiap pribadi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing akan menentukan keberhasilan pekerjaan tersebut. Seorang pekerja dapat mengeluarkan performa terbaiknya jika dia berada dalam kondisi bekerja yang baik pula. Kondisi bekerja itu bisa mencakup jenis pekerjaannya, ritme pekerjaan ataupun lingkungan pekerjaan. Kesemuanya itu setidaknya harus sesuai dengan karakter pekerja tersebut.
Jika diartikan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.
Namun taukah Anda para pengusaha bahwa di dalam suatu perusahaan terdapat 4 jenis karyawan.
Diantaranya :
Tipe Pekerja keras (Pro company)
Tipe ini jarang sekali mengeluhkan pekerjaannya. Cenderung perfeksionis dan tidak mudah berpuas diri. Mereka juga tidak sungkan untuk menawarkan diri membantu rekannya yang lain. Satu hal yang perlu diingat untuk tipe ini, work hard, play harder.
Tipe Males-malesan (Half-HEARTED)
Tipe ini bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan, suka atau tidak. Semua pekerjaannya akan diselesaikan hingga tuntas karena mereka merasa itu adalah tanggung jawabnya. Namun setelah pekerjaan selesai mereka memilih untuk bersenang-senang dibandingkan berurusan dengan pekerjaan, sampai diberi tugas selanjutnya. Pekerja tipe ini juga jarang mengeluhkan pekerjaannya. Intinya bagi mereka, jika diberi tugas, kerjakan dengan baik hingga tuntas.
Sisi baik tipe ini mereka dapat menyeimbangkan antara waktu bekerja dengan waktu bersenang-senang. Buruknya, mereka cenderung pasif. Mereka kurang mempunyai inisiatif untuk bertanya apakah mereka bisa mengerjakan sesuatu yang lain. Job Doer menganggap setiap karyawan sudah diberikan posri sesuia jabatan dan posisi masing-masing. Tapi bukan berarti mereka tidak bersedia untuk membantu rekan kerjanya, justru mereka selalu siap dan bisa diandalkan.
Tipe Isengan (Complainers)
Tipe ini akan selalu mengeluhkan pekerjaan mereka. Bagi mereka diberi tugas apapun akan dikerjakan dengan tambahan keluhan disana-sini. Mereka rajin dalam mengkritik perusahaan, komplain tentang kebijakan perusahaan atau tugasnya. Mereka mungkin tidak akan menunujukkan sikapnya di depan si bos. Terkadang sasaran mereka adalah rekan kerja di sebelah mereka sendiri. Pada akhirnya mereka mungkin akan menyelesaikan pekerjaan tersebut, tetapi keluhan-keluhan tersebut akan terus terlontar bahkan setelah selesai.
Sikap ini mungkin timbul karena mereka sebenarnya tidak mencintai pekerjaan mereka. Padahal sebagai karyawan sudah menjadi kewajiban untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik dan semaksimal mungkin.
Mencintai pekerjaan sangat penting. Apabila cinta itu tak kunjung datang, ada baiknya untuk memikirkan jalan keluar seperti resign dari kantor tersebut lalu mengejar cita-cita sesuai minat dan bakat Anda. Setiap pekerjaan akan terasa ringan apabila dikerjakan dengan hati yang senang. Daripada menularkan energi negatif, lebih baik pancarkan energi positif.
Menahan (Employee from hell)
Tipe ini sebenarnya tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menerima suatu tugas. Jangankan untuk mengeluh, mereka bahkan tidak tahu harus memulai dari mana. Mereka tidak menguasai bidang pekerjaan mereka sendiri.
Sebabnya mungkin ketidaksengajaan. Tidak sengaja terjerumus dalam suatu bidang pekerjaan bisa disebabkan karena mereka terpaksa karena tidak ada pilihan bidang lain. Tidak ada salahnya untuk mengambil kesempatan, asalkan giat untuk mencari tahu dan belajar dari nol. Mereka dapat belajar dari kesalahan dan pengalaman orang lain, walau membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Orang sukses dan hebat justru harus memulai dari nol, bukan dengan cara yang instan, kan?
Manajemen yang kuat tidak akan membiarkan budaya terjadi oleh sifat-sifat karyawan yang tidak sesuai dengan strategi perusahaan.
Setiap orang memang terlahir berbeda, baik dari segi fisik maupun kepribadian. Terkadang kita menjumpai seseorang yang mempunyai sifat baik dan rendah hati, namun tak jarang kita juga menemui tipe orang yang membuat kita jengkel dan sebal.
Manajemen yang kuat tidak akan membiarkan budaya terjadi oleh sifat-sifat karyawan yang tidak sesuai dengan strategi perusahaan. Sifat gemar mengeluh, egois, anti-perubahan, berpikir negatif akan sangat mempengaruhi teamwork. Terutama bagi yang sudah menjadi manager, masih banyak dari mereka yang sulit berubah. World Class manager turn problems into profits.
Setiap orang memang terlahir berbeda, baik dari segi fisik maupun kepribadian. Terkadang kita menjumpai seseorang yang mempunyai sifat baik dan rendah hati, namun tak jarang kita juga menemui tipe orang yang membuat kita jengkel dan sebal. Apel busuk akan membuat apel lainnya busuk.
Jangan sampai, satu titik nila rusak susu sebelanga. Bina mereka, jika tidak bisa maka harus dibinasakan!