Apakah anda sudah mendapatkan profit yang besar di tahun 2019 ini ? Apakah bisnis anda sudah siap untuk melewati 2020 yang akan segera datang dengan pesaing yang banyak dan strategi mereka yang sudah berkembang ?
Bisnis bagaikan anak tangga yang tujuan akhirnya ialah sebuah pencapaian kesuksesan. Merintis berarti baru berada pada level pertama, langkah menuju ke level berikutnya inilah yang disebut sebagai proses. Targetkan jangka waktu tertentu di setiap peningkatan level. Upayakan agar tidak terjadi penurunan sehingga membuat waktu mencapai titik tertinggi semakin lama.
Dalam menjalankan bisnis, pasti adakalanya sebuah masalah datang menghampiri. Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah tersebut, ada juga yang memutuskan untuk berhenti atau beralih ke bisnis lainnya. Pengusaha yang bertahan dan mencoba mencari solusi biasanya akan meraih kesuksesan di depan. Lalu apa saja masalah bisnis yang biasanya datang menghampiri pengusaha?
1. Waktu
Banyak pengusaha yang sering mengalami masalah dengan waktu , dari mereka tidak bisa membagi waktu, telat meeting yang bahkan bisa menyebabkan hilangnya calon client. Untuk itu pengusaha harus bisa menerapkan manajemen waktu yang baik dengan mencoba me-list setiap jadwal mereka sehingga bisa terorganisir.
2. Kurang Percaya Diri .
Kurang percaya diri ini sering dihadapi oleh banyak perngusaha, seharusnya dalam menjalankan bisnis apalagi bisnis tersebut baru pengusaha tersebut haruslah punya tingkat kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan di luar sana.
3. Perang Harga
Ini adalah masalah yang sering terjadi saat ini. Banyaknya pesaing yang berani memberikan harga lebih murah, membuat Anda ingin menurunkan harga jual. Dengan menurunkan harga, otomatis margin keuntungan yang didapat menjadi kecil. Untuk keluar dari masalah ini, jangan pernah Anda menurunkan harga, tapi cobalah memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas yang Anda berikan. Lalu berikan pelayanan yang baik dan membuat pelanggan Anda puas. Kenapa? Karena tidak semua konsumen menginginkan harga yang murah, tapi ada juga konsumen yang mencari produk atau barang dengan kualitas bagus dan bisa memberikan kenyamanan dalam berbelanja.
Menjelang tahun 2020 Segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kejayaan bisnis disebut sebagai strategi. Awal dimulainya bisnis adalah strategi pengenalan produk baru kepada masyarakat luas. Selang beberapa saat setelah berhasil terkenal, picu penjualan agar dapat melesat. Selanjutnya, bagaimana caranya produk dapat bertahan terjual dalam jumlah diantara banyak pebisnis yang mengikuti jejak bisnis Anda.
Promosi di saat merintis bisnis merupakan keharusan, curi perhatian calon pelanggan dengan kualitas produk unggul dan pelayanan prima. Suatu produk dapat diterima pelanggan dengan respon hangat jika mengetahui apa yang diinginkan mereka. Selera orang memang berbeda-beda tetapi poin pentingnya hampir sama. Contoh nyata misalnya Anda merintis bisnis di bidang kuliner ketika musim panas. Jelas, jenis minuman yang dapat meredakan hawa panas ialah pilihan yang tepat. Hadirkan es dalam berbagai rasa, mengingat setiap orang memiliki cita rasa yang tidak sama. Beralih ke musim dingin, beralihkan ke jenis minuman yang bisa menjadi penghangat tubuh. Tidak perlu mengganti total menu, cukup mengganti penyajiannya dengan cara hangat.
Produk Anda sudah dapat diterima masyarakat luas, strategi berikutnya ialah mempertahankan mereka agar tidak beralih ke produk kompetitor. Berikan pelayanan yang maksimal dan menyenangkan. Respon masukan yang diberikan, baik berupa saran atau pun kritik. Bila perlu ketika mereka membeli produk Anda, mintalah pendapat terkait produk dan pelayanan perusahaan.
Sedangkan disaat ingin mendapatkan profit lebih anda harus juga mempunya strategi manajemen yang bagus.
Berikut di bawah ini manajemen yang sedang di gunakan para pengusaha yang sukses di luar sana.
– Management By Crisis
Gaya manajemen yang pertama kita sebutnya adalah manajemen by crisis. Manajemen by crisis itu tidak sama dengan crisis manajemen. Manajemen by crisis adalah Anda baru mengelola jika ada krisis. Anda baru turun tangan jika ada crisis. Anda baru serius jika ada crisis itu yang disebut manajemen by crisis. Apakah style ini baik? kalau ditanya banyak sekali business owner bahkan hampir 50% para manager, leader, business owner mengadopsi model ini.
Akhirnya apa? mereka menjadi pemadam kebakaran mereka melakukan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah mereka membuat hidup penuh dengan stress dan membuat business itu penuh dengan deadline. Deadline ini, deadline itu kira-kira schedulenya itu sangat-sangat agresif.
Para pengusaha kalau anda melakukan ini, manajemen by crisis akan membuat bisnis anda selalu harus ada crisis baru anda mengolah dengan baik. Kalau tidak ada crisis anteng-anteng aja disebut manajemen by crisis. kalau kita sebut crisis manajemen hal-hal apa yang mungkin terjadi yang bisa kita kelola, jadi kita memikirkan dua langkah tiga langkah kedepan sebelum krisis itu terjadi, itu namanya Crisis manajemen.
– Management By Exception
Yang kedua namanya manajemen by exception , manajemen by exeption, manajemen by exeption untuk accounting untuk accounting. Jadi ada sistem accounting dimana kalau saya baca laporan keuangan kecuali kalau over budged kecuali diluar kebiasaan baru saya periksa, namanya manajemen by exeption. Umumnya audit melakukan seperti ini tetapi kalau Anda menjalankan manajemen by exception tanpa planning, anda tidak tahu mana yang menjadi exception mana yang tidak menjadi exception.
– Manajemen By Objective
Yang saat ini cukup baik dan efektif yang bisa anda lakukan namanya manajemen by objective. Ini adalah faktor yang ketiga manajemen objektif atau Peter Drucker selalu mengatakan manajemen by result. Management by result adalah kita ingin tim kita paham objektif apa yang harus kita capai mereka capai paham result apa yang mereka capai, tadi pagi saya briefing di bawah, apa yang mereka cek apa result yang mereka harus capai sore nanti apa result yang sudah dicapai kemarin. Kita berbicara tentang manajemen by result kecuali kalau resultnya baik kalau resultnya baik saya baik-baik aja kalau resultnya tidak baik saya akan coaching. So manajemen by objective membuat karyawan lebih sadar akan target-target mereka, tau apa yang mereka harus capai dan mereka akan menggunakan pengalaman mereka , kemampuan mereka untuk mengejar result dihari itu. Akan lebih efektif untuk daily result,weekly result bahkan monthly result.
Sama halnya seperti Coach Ben yang sudah 17 tahun mengcoaching para pengusaha yang tidak mempunyai system dan tidak punya target menjadi pengusaha yang lebih maju dan lebih terarah.